Sri Ayu Sipah

Alumni IPB dan Kepala MTs Darul Hikmah Subah di Kankemenag Kabupaten Batang. Belajar dan terus belajar dalam universitas kehidupan untuk berika...

Selengkapnya
Navigasi Web
Di Mana Nurani? Hormati Guru Sebatas Lagu

Di Mana Nurani? Hormati Guru Sebatas Lagu

Publik terhenyak dan kepiluan menyeruak saat tragedi Jumat keramat melanda Sleman. Ratusan Praja Muda Karana bertaruh nyawa dalam susur sungai bersama sang pembina. Maut datang tiba-tiba, kacaukan suasana, salah duga, dan tuduhan tak semestinya. Meskipun muncul fakta unsur kelalaian di dalamnya.

Teriringkan duka mendalam atas hilangnya nyawa para pencari ilmu di usia nan belia. Tersisipkan pula doa tulus pada almarhum dan keluarga untuk tabah dan sabar jalani takdir-Nya. Tak ada jiwa yang rela saat maut menjemput, apalagi datang dengan cara yang tak diduga. Mereka terpisah dari yang dikasih dan terlepas dari yang dicinta.

Airmata menganak sungai dari segala penjuru. Sungguh kami pun sangat berduka dan turut menyesalkan kejadian memilukan ini.

Tak ada satu pun guru pembina pramuka yang ingin membunuh siswanya, apalagi dengan sengaja hanyutkan mereka dalam derasnya arus Sempor. Hilangnya nyawa tetap sangat berharga meski dengan dalih tak sengaja. Sekali lagi, kami memahami besarnya luka, duka, dan rasa kehilangan dari keluarga.

Namun, mari bicara bersama dengan hati terbuka, agar kasus yang menguras airmata ini tak berkembang menjadi kasus baru yang melukai hati kita semua karena kelalaian pula aparat dalam bersikap.

Kami sepakat ... kesalahan harus tetap dipertanggungjawabkan di depan hukum, siapa pun tanpa terkecuali, termasuk guru. Namun, kami terhenyak! Inikah hukum di negeri ini? Kemana alunan pahlawan tanpa tanda jasa yang kau dendangkan dulu ? di mana etika yang menjadi warisan luhur bangsa ? Tersangka guru yang tunaikan tugas tak sengaja hilangkan nyawa siswa diperlakukan bak kriminal, bahkan tragis! dicukur gundul, tak beda dengan kriminal penyakit masyarakat.

Di mana nurani? Tumpulkah ia saat berlaku di depan para pencurah ilmu ? Matikah ia atau lari tungganglanggang didesak kekuasaan untuk harus jatuhkan hukuman?

Mereka guru! yang berjibaku dengan waktu untuk curahkan ilmu pada siswa, termasuk dalam kegiatan pramuka. Mereka bukan penjahat kriminal, mari kita sadari itu!

Lihatlah para tersangka koruptor di luar sana!

Mereka masih bisa tampak gagah dengan kasus hukumnya. Mereka bangga dengan seragam orange di balik pakaian pribadi kesayangan, berswafoto tanpa merasa berdosa, dan berpuas diri menempati sel mewah selama dalam jeruji besi. Tak pernah ada koruptor yang digunduli, bahkan mengenakan seragam tahanan biasa pun tak dilakukannya. Merekalah yang layak digunduli karena telah menggunduli moral bangsa ini!

Bukankah bukan barang tabu, terkadang hukum tajam bak sembilu pada mereka yang tak berpunya, namun tumpul berkarat pada mereka yang kuat dan berharkat. seberapa besar harkat guru di negeri ini? Tanyalah pada rumput yang bergoyang...

Kita akui bersama adanya unsur kelalaian dalam pelaksanaan kegiatan pramuka susur sungai Sempor sehingga berakibat banyaknya korban. Namun, hal tersebut tidak menjadikan pembenaran untuk memperlakukan para tersangka guru pembina pramuka secara tidak manusiawi.

Guru iku sumur kang tinimba lumaku !

Tulisan dibuat tidak untuk memberikan pembelaan ataupun menyalahkan pihak mana pun. Ini sebagai bentuk keprihatinan tragedi Sungai Sempor, dan untuk membangun kesadararan pentingnya etika dan nurani dalam penyelesaian kasus hukum di negeri ini, terutama bagi guru ... sang penyangga ilmu!

Selamat datang di dunia literasi. Dunia baca tulis kunci peradaban zaman. Dunia buku tempat ilmu bertumpu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Miris banget nasib guru itu

26 Feb
Balas

Nggih, Bunda. Diperlakukan seperti kriminal. Seyogyanya aparat bersikap lebih bijaksana. Terimakasih, Bunda Siti Kholifah

26 Feb

ok bun

26 Feb
Balas

Itu kejadiannya gak jauh dari tempatku kerja.. Sampai saat ini masih jadi perbincangan di kalangan guru dan masyarakat. Saya mendengar sendiri masyarakat masih hangat membicarakan soal itu. Kasihan karena musibah yang datang tibatiba dan menjadi maut bagi siswa dan guru. Semoga pihak PGRI bisa mendampingi para guru dalam menjalani proses hukumnya. Berdoa yang terbaik buat semuanya.

26 Feb
Balas

Leres, Bu Atin. Kita akui bersama ada kelalaian dan kekuranghatihatian dalam pelaksananaan. Namun, tak serta merta menjadikan para pembina pramuka jadi pesakitan seperti para kriminal lainnya. Terimakasih, Bu Atin. Ditunggu tulisannya ya ...

26 Feb

Itu kejadiannya gak jauh dari tempatku kerja.. Sampai saat ini masih jadi perbincangan di kalangan guru dan masyarakat. Saya mendengar sendiri masyarakat masih hangat membicarakan soal itu. Kasihan karena musibah yang datang tibatiba dan menjadi maut bagi siswa dan guru. Semoga pihak PGRI bisa mendampingi para guru dalam menjalani proses hukumnya. Berdoa yang terbaik buat semuanya.

26 Feb
Balas

Amiiin.

26 Feb



search

New Post