Sri Ayu Sipah

Alumni IPB dan Kepala MTs Darul Hikmah Subah di Kankemenag Kabupaten Batang. Belajar dan terus belajar dalam universitas kehidupan untuk berika...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sungguh, Aku Merindumu!

Sungguh, Aku Merindumu!

Tiga hari berlalu tanpa hangatnya pelukanmu. Sesaat beralih raga dalam dekapan keramahan kota Yogyakarta tapi tak bisa memupus besarnya rasa yang membuncah di dada. Sungguh, aku merindumu selalu! Lelaki surga dalam hidupku.

Tak kau ingatkah berartinya Januari ini bagi cinta kita? Di saat kau ucapkan janji tuk milikiku selamanya. Di tengah rinai hujan airmata kau gendong bayi Erlangga, pastikan diri menjadi ayah yang setia, meskipun kau tak tahu siapa dia. Kau abaikan cibiran orang atas pilihanmu yang tak biasa, beristrikan perawan rasa janda.

Aku merindumu, selalu! Lima belas tahun membersamaimu dalam suka duka, tak pernah sedikit pun kuterluka. Senyuman lembutmu selalu menenangkanku. Tatap mesramu jadikanku seolah wanita tercantik di dunia.

Terbangun di pagi hari tanpa kau di sampingku, menyisakan kekosongan waktu, getarkan dawai hati yang mengalun sunyi. Aroma kopi di puncak Colombo semakin membuatku ingin segera berlari dalam dekapanmu. Terbayang jelas, setiap pagi kau nikmati kopi buatanku dalam balutan cinta tak teperi. Kopi biasa yang beralih rasa karena sentuhan tangan bidadari surga, kalimat indah darimu yang membuatku melayang ke puncak kebahagiaan.

Aku merindumu, lelaki surga! Tak cukup kata sampaikan betapa aku mencintamu. Kueja perlahan namamu dalam doa, agar kita menua bersama dalam cinta. Hadirnya dua buah hati makin tunjukkan kelas cintamu yang tak biasa. Elusan lembut tanganmu tak memudar, kasih sayangmu menggulung waktu, Erlangga muda tetaplah jadi prioritas utama. Berurai airmata melihat ketulusanmu, abaikan bahwa dia bukanlah darah daging kita, dekap hangat dirinya melebihi kumencintanya.

Aku merindumu! Tak lekang waktu saat kau tawarkan diri menjadi penyangga hidupku, padahal kau bisa memilih jutaan wanita yang lebih segalanya dariku. sorot tajam matamu teguhkan diriku tuk rawat bayi Erlangga bersamamu. Sepasang perawan jejaka memulai membina mahligai rumah tangga dalam niatan yang tak biasa, tak hanya memadu cinta berdua tetapi juga memangku bayi Erlangga.

Aku merindumu! Ulang tahun pernikahan kita sebentar lagi tiba, kan kubuktikan kau tak salah memilihku. Lelaki surga, tunggulah kepulanganku! Aku sudah bertobat. Bunda Isti telah ajarkan diri tuk hasilkan karya nan bernas berisi, akan kutuliskan ribuan kata indah padamu tanpa kesalahan ejaan satu pun. Agar semakin membumbung rasamu mencintaku. itukan yang kau inginkan saat melepasku ke kota gudeg untuk mencari segenggam ilmu?. Suamiku, sungguh aku merindumu !

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah, indahnya untaian kata, rindu membiru, membuncah menyatu. Membaca tulusan ini, rasanya seperti terpisah jauh dan lama tak bersua, rindu tak terperi, terbayang sang pujaan hati. Semoga rindu sudah terobati bunda Atu Sipah, semoga bahagia selalu, aamiin

20 Jan
Balas

Terimakasih, Bunda.

20 Jan

Bagua banget Bu ungkapan rindu Bu Ayu. Riil ya Bu?

21 Jan
Balas

Matursuwun, Bunda Wiqo. Njih, riil.

21 Jan

Untaian kata nan indah untuk sang arjuna. Romantiis, semoga senantiasa SAMAWA Ibu Ayu dan Bapak. Barakallh

20 Jan
Balas

Terimakasih, Ibu Dyahni. Amin. Semoga kebahagiaan terlimpah pada Bu Dyahni sekeluarga.

20 Jan

Itu penulisan judul merindumu, m nya besar apa kecil ya Bund? Cerita pagi yang begitu menyentuh hati, berbalut rindu yang tak terperi. Jalani hari tuk meraih mimpi. Hari yang indah tlah menanti. Semangat pagi , sehat n sukses slalu Bunda Ayu'. Barakallah

20 Jan
Balas

Terimakasih, Bunda Lupi. Alhamdulillah diingatkan, harusnya kapital. Sudah Ayu perbaiki, Bunda.

20 Jan

Aku selalu terhipnotis ketika membaca tulisan Bunda Ayu' , selalu ingin terus dan terus melahap setiap kata yang dituliskan dengan begitu indah, teruslah berkarya Bunda, kunanti dan slalu kunanti setiap tarian lentik jemarimu. Sehat n sukses..barakallah

20 Jan
Balas

Ayu juga selalu terhipnotis baca tulisan Bunda Lupi. Bernas dan berkelas. Pokoknya top ! Tak rugi datang jauh dari Batang, bisa memanen ilmu dari Gurunda Bunda Istiomah dan Bunda Lupi.

20 Jan

Subhanallah, subhanallah, subhanallah. Tiada kata yang lebih indah untuk ucapkan, ketika membaca tulisan Mbak Ayu. Tulisan yang membawa segenap rasa rindu untuk orang yang pantas dirindu dibalut rindu Sang Maha Cinta. Sabar Mbak, tiga hari rasanya tiga abad, karena tak bersama orang yang selalu ciptakan rindu di setiap detiknya. Sukses selalu dan barakallah

20 Jan
Balas

Hanya sebatas goresan pena atas rasa yang membuncah di dada. Barakallah, Bunda Ropi.

20 Jan

Wow....Kerinduan yang tergores dalam rangkaian kata yang indah. Semoga tetap saling mencinta sampai kapanpun jua...Selalu sehat dan menginspirasi..Barakallah..Bu Ayu...

20 Jan
Balas

Matursuwun, Bu Rini. Belajar dari menulis dari Bu Rini dalam menata kata.

20 Jan

Abah turut mendo'akan, kiranya nduk Ayu dan Umar menjadi keluarga yang sa'adah. Allahumma barik lahuma.

20 Jan
Balas

Amin. Jazakallah, Abah. Telah berkenan singah dan mendoakan kami sekeluarga. semoga abah dan ibu selalu dalam lindungan Allah SWT. .

20 Jan

masyaallah...semoga rindu Bu Ayu segera tergantikan dengan kehangatan penuh cinta di rumah surga

20 Jan
Balas

Amin. Jazakillah, Bunda Ratih.

20 Jan

Membaca barisan kata darimu membuatlu terbayang, bidadari surga bersama rajanya.

21 Jan
Balas

Matursuwun, Pak Syafaat. Hanya sebatas guratan pena karena terpisah pelatihan editor, Pak.

21 Jan

Bunda .... bahagia nya menjadi suami bunda...setiap saat disajikan untaian kata penuh cinta ...semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah...bunda Ayu... sukses selalu dan barakallah

20 Jan
Balas

Terimakasih, Bunda Yanisa. Semoga kebahagiaan terlimpah pada bunda sekeluarga.

20 Jan

Subhanallah, semoga kalimat kalimat yang tertuang bukanlah hanya hiasan dumay belaka.Namun tulus tercurah dari sanubari terdalam.Allah tak pernah berdusta atas ada makhluknya.Kita dekat, Allah dekat.Semoga senantiasa dalam curahan rahmatnya.

20 Jan
Balas

Amin. Mohon doanya, Bu dhe. Agar rumah surga benar adanya dalam keluarga kami. Barakallah, bu dhe.

20 Jan



search

New Post