Ingatkah Kau pada Mereka?
Bismillah. Begitu mudah menulis judulnya, tetapi teramat sulit merangkai kata untuk mereka. Sesak menyeruak dada, haru basahi jiwa, dan luapan syukur terucapkan lirih tiada terukur.
Mereka yang tak pernah mengharap balasan atas jasanya, mereka yang terpagut lelah menyangga hidup kita, dan mereka yang berurai air mata mengiringi langkah kita dalam doa.
Darinya kita bermula, darinya kita ada, dan tiada yang berharga selain mereka di hati kita. Ingatkah kau pada mereka?
Belumlah selesai kurangkai kata, membanjir airmata kala rasa bersalah datang menyapa. Betapa terkadang kita lupa keberadaannya. Saat mereka hidup pun sulit luangkan waktu bersama, apalagi saat tiada. Kubur hening tanpa sapa. Hanya sesekali kala lebaran tiba.
Keluarga dan pekerjaan menjadi alasan tepat kala kunjungan singkat pun tak sempat. Kado materi rutin mengalir tuk gantikan hati yang tak pernah hadir. Mereka yang segan menelepon karena takut menganggu aktivitasmu, mereka yang membeku menunggu kedatanganmu di depan pintu. Ingatkah kau pada mereka?
Kecil sampai besar didukungnya. Siapkan segala daya topang buah hati meraih mimpi. Kepala jadi kaki, kaki pun jadi kepala, tak segan dilakukannya. Takdir yang meminta.
Aku tak sanggup lagi tuliskan kata. Mataku semakin membasah, jemariku gemetar menahan jutaan rasa di dada. Ingin segera kuberlari menemui mereka, dalam doa.
Sekarang, ingatkah kau pada mereka?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Huhu...Bunda bikin saya baper. Huhu..
Yang menulis juga baper, Bunda Edit. Terimaksih, Bunda.
Selalu mengingat mereka Bunda
Nggih, Bu Dyahni. Selalu ....
Hiks.....makin tambah baper....
Hiks....
Robighfirli waliwaalidayya warhamhuma kama robbayaani shoghiroo
Ya Allah, Mbak Ayu. Tak khan pernah bisa ku tahan jatuhnya air mata, tak pernah ku mampu menahan degup jantung, tak pernah ku bisa menghalau bayangan mereka dari pelupuk mata ini. Tiap kali, kuingat mereka, banjirlah air mata ini, sekarang pun tak kuasa menahannya. Mbak Ayu ingatkan segalanya tentang mereka.
Barakallah, Bunda Ropi. Semoga Allah tempatkan almrhum ayah dan bunda di surganya yang paling indah. Amin.
Hiks..hiks...baper Bu....Kemarin Alhamdulillah bisa bersua dan memapah tangan keriput itu..Semoga mereka selalu bahagia..Barakallah Bu Ayu...
Alhamdulillah, tangan keriput yang mulia. Barakallah, Bu Rini.
Mengingat dan mendoakan mereka, Bu. Kasih sayangnya jernih dan mengalir jauh sampai hari ini...
Njih, Bu Fila. Jernih menenangkan hati buah hati yang telah berganti peran pula menjadi orang tua.
Semoga masih diberi kesempatan untuk berbakti dan berbagai pada mereka. Walaupun terkadang hanya sebatas untaian doa
Amin. Semoga, Pak Guru.
Iya bu
Terimakasih, Bu Khom.
Teringat mereka selalu bunda
Iya, Bunda Fera. Selalu ....
Semoga bunda...kita mengingat orang yang begitu berjasa dalam hidup kita... semoga diampuni dosa-dosa mereka..dan senantiasa diberi petunjuk...aamiin
Amin. Mereka orang tua kita, yang harus diingat dan diperhatikan. Semoga yang sudah berpulang mendapatkan surga terindah dari-Nya.
mengharukan...
Terimakasih, Bapak.
Ya Allah... bu,, aku jadi teringat bapak, beliau juga sudah berpulang..... yuk kita doakan orang tua kita yang sudah berpulang semoga mendapatkan magfiroh dari Allah SWT, diampuni semua dosany, diterima amal kebaikannya.. dan untuk yang masih hidup semoga selalu dalam lindunganNya.Amin.
Terimakasih, Bunda Noor. Hanya doa yang bisa kita kirimkan. Semoga mereka tenang dan bahagia di alam sana. Amin.
Ibu.........................
Alfatihah ...
Alfatihah...