Sri Ayu Sipah

Alumni IPB dan Kepala MTs Darul Hikmah Subah di Kankemenag Kabupaten Batang. Belajar dan terus belajar dalam universitas kehidupan untuk berika...

Selengkapnya
Navigasi Web
Duka dari Bumi Jawara
Aparat dan warga mengevakuasi korban tsunami

Duka dari Bumi Jawara

Sabtu malam, 22 Desember 2018, Banten bermandi duka. Tak ada yang tahu, tak ada isyarat, tak ada tanda. Sekali lagi, Allah kirimkan ujian bagi hambaNya, tsunami terjang Bumi Jawara. Duka tak hanya milik mereka, tetapi menjadi duka seluruh rakyat Indonesia.

Isak tangis menyeruak, teriakan sedih bercampur kebingungan melanda. Jenazah bergelimangan tiada berharga, nyawa tercerabut dari raga begitu mudahnya. Seolah Tuhan murka, tunjukkan betapa besar kuasaNya, agar manusia menyadari fana dirinya.

Anak harus kehilangan ibunya, terpisah dari dari mereka yang terkasih, terlepas dari mereka yang dicinta. Tangis pilu setajam sembilu, mengiris hati mereka yang terpaksa yatim piatu. Tuhan, apa salah mereka ? Kenapa Kau tega ?

Korban jiwa terus bertambah, tak terbilang bangunan yang harus musnah dan porak poranda. Tak terhitung tubuh yang koyak terluka. Bumi Jawara berduka, menyentak ulu hati semua anak bangsa, untuk turut dan turun mengurai duka mereka .

Ini saatnya, ini waktunya ! Mari kita bergerak bersama, dalam satu ayunan langkah, bantu Bumi Jawara bangkit dari keterpurukannya. Jangan biarkan mereka menunggu terlalu lama, segera ulurkan tangan kita. Berikan yang kita bisa, bagikan yang kita miliki, bangun empati jiwa meski hanya dalam barisan doa.

Teruntuk korban dan keluarga, teriringkan doa sepenuh hati agar munculkan selaksa kesabaran, keikhlasan tiada berbatas, dan kelapangan dada seluas samudera dalam menerima takdirNya.

Banten, Bumi Jawara. Yakinlah ! Tuhan takkan berikan ujian di luar kemampuan hambaNya. Dia pasti memiliki rencana indah di luar kesemuanya.

Kami, sesama anak bangsa saling eratkan genggaman tangan, rapatkan barisan, berdiri di garda terdepan, untuk bersama balut duka dan keringkan luka. Bangkitlah, Banten ! Bangkitlah kembali, Bumi Jawara ! Kami bersamamu.

Tulisan didedikasikan penulis untuk korban tsunami Banten. Hayoo... bersama bantu mereka !

Selamat datang di dunia literasi, dunia baca tulis kunci gerbang peradaban zaman, dunia buku tempat ilmu bertumpu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga aman dan tabah sabar jika ada musibah

23 Dec
Balas

Amin. Terimakasih, Bapak Badrudin.

24 Dec

Tulisan yang sangat bagus, yang tidak setiap orang bisa membuatnya. Luar biasa!

23 Dec
Balas

Terimakasih, Bapak. Ekspresi duka tak terperi atas korban tsunami. Mereka saudara kita, duka mereka adalah duka kita bersama. Terimakasih, atas bimbingan bapak selama ini.

23 Dec

Biasa saya selaku kesiswaan setiap bulan Oktober suka membawa anak ke pantai carita terkait pengukuhan organisasi. Membawa siswa sekitasiswa orang. Tidak terbayang andaikan saat kami kesana terjadi tsunami. Allah Swt maha tahu akan peristiwa tesebut. Semoga korban diberikan kesabaran dan Korban meninggal ditempatkan di surganya. Bahagia, sehat, dan sukses selalu. Barakallah.

23 Dec
Balas

Terimakasih, Pak Mulya. Alhamdulillah seluruh siswa bapak terhindar dari bencana, semoga semua korban dapat segera mendapatkan bantuan. Ayo ...bersama kita bantu mereka!

23 Dec

Alhamdulillah, Allah masih memberikan kita peringatan agar selalu berjalan di garisnya, agar senantiasa diberikan keselamatan, bagi korban yang meninggal atau luka-luka semoga diberikan kesabaran keluarganya, Aamiin

23 Dec
Balas

Terimakasih, Bapak Haji Syaihu. Semoga Allah berikan yang terbaik bagi mereka. Amin.

23 Dec

Innaalillahi wainnailaihi roojiuun. Tangis pilu setajam sembilu mengiris hati mereka yang terpaksa yatim piatu. Bukan karena mereka salah. Tidak juga karena Allah tega. Semua hanya karena Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik buat mereka dan buat kita semua. Laa haulaa walaaquwwata illabillaah. Allah pasti titipkan hikmah terindah dalam tiap ketentuanNya. Semoga akan menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Teruntai doa setulus hati bagi saudara-saudara di bumi jawara agar senantiasa dalam ketabahan dan kesabaran, Allah sang Maha Rahmaan dan Rahiim menyayangi kita semua dengan caraNya. Masyaallah, tulisan bu guru sungguh mampu menyentuh dinding hati terdalam. Bangkitkan empati kepada sesama. Semoga eratnya genggaman tangan dan doa sepenuh jiwa yang kita panjatkan mampu meringankan duka lara saudara-saudara kita di bumi jawara. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, bu guru.

24 Dec
Balas

Terimakasih, Ibu. Allah selalu berikan hikmah dan pelajaran di balik semua kejadian. Tak ada yang terjadi di luar rencanaNya. Terkadang kita tak kuasa bendung duka dan airmata, juga laranya perasaan atas bencana yang menimpa, hanya keimanan yang menjadi alas hati, untuk ikhlas dengan takdirNya. Ibu benar, mereka tak salah, juga bukan karena Allah tega, tetapi ada kebaikan di balik semua ujian ini. Terimakasih, Ibu. Tak ada hal yang bisa kita lakukan sebagai sesama saudara, kecuali saling menguatkan di kala duka mendera dan memberikan bantuan dengan yang kita bisa. Doa setulus untuk mereka yang di sana, mari bersama bantu mereka !

24 Dec

Tulisan Mbak Ayu selalu terangkai indah, namun lebih indah ketika selalu berisi ajakan untuk selalu peka dengan sesama. Ini yang membuat tulisan serasa ada magnet Yang hebat hingga memiliki kekuatan bagi siapapun ingin membacanya. Terlihat tulisan yang berasal dari keikhlasan dalam diri penulisnya membuat tak terasa hati bagai tertonjok ketika membacanya. Semoga yang terjadi di Banten hanya sebagai cobaan untuk meninggikan derajat dan semoga para korban segera mendapat penganan yang baik. Teriring doa untuk saudara kita di sana smoga Allah limpahkan rahmatNya. Amiin

23 Dec
Balas

Terimakasih, Bunda Ropi. Bersama kita bergerak bantu sesama. Mereka butuh dukungan, butuh bantuan, dan butuh uluran tangan kepedulian. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau tidak sekarang, kapan lagi ? Hayoo ...bantu mereka !

23 Dec

Innalilahi, tulisan yang luar biasa, rasa empati yang begitu besar terhadap sesama. Terimakasih bun, tulisan ini sebagai pengingat bagi kita semua untuk peduli sosial dan mempertebal ukhuwah antar sesama. Barakallah.

23 Dec
Balas

Terimakasih, Bunda Rita. Duka mereka adalah duka kita. Peduli dan empati adalah bagian dari kewajiban kehidupan yang harus kita jalani.

23 Dec

Sebuah tulisan yang memggambarkan bahwa penulisnya mempunyai empati yang sangat tinggi kepada sesama manusia...... Salam hormat saya untuk Bu Ayu..Semoga ajakan ini akan memggugah hati saudara2 kita...minimal mereka berempati dengan doa..Semoga selalu sehat dan menginspirasi..Barakallah...

23 Dec
Balas

Terimakasih, Ibu Rini. Sekali lagi, empati dan peduli adalah kewajiban hidup sebagai manusia. Hanya dengan itulah, perasaan kita terhubung, gerakkan bersama dalam satu kata. Ayo ...kita bantu bersama !

23 Dec

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ... لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ. Bumi dan seisinya adalah milikNya, maka hanya kepadaNya kita berserah diri dan memohon pertolongan. Semoga segala ujian dan segenap cobaan semakin mendekatkan kita kepadaNya. Dan kesabaran dan ketabahan serta keikhlasan kita menghadapi musibah, diganjar pahala oleh Allah Azza wa Jalla. Barakallaah bunda Ayu❤

23 Dec
Balas

Amin. Terimakasi, Bunda Nurmalia. Benar sekali, Allahlah pemilik segala di dunia, Dia bisa menjemput kapan dan di mana saja ajal kita. Tak terkecuali harta benda yang ada. Maka selalu berserah diri, yakin pada ketetapannya, dan ingatkan diri akan mati menjadi lagu wajib hati dalam jalani hidup ini. Barakallah, Bunda Nurmalia. Semoga kita semua terhindar dari bencana. Amin.

24 Dec

Innalillahi waa inna illahi rojiun Turut berduka kita yaa bunda Semoga para korban husnul khotimah. Jadi rada-rada cemas bawa keluarga liburan ke pantai saat ini. Waspada bencana sll ada. Terima kasih tulisannya Bunda hebat

23 Dec
Balas

Terimakasih, Bunda Fera. Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisiNya. Ya, Bunda Fera. Khawatir membawa buah hati berwisata ke pantai.

23 Dec

Kejadian alam terjadi atas kehendak Ilahi. Bila insan manusia korbanna, ratap dan tangis tak dapat dibendung. Turut terdukacita. Tulisan ini turut memberi warna akan ziarah manusia dalam bencana. Luar biasa ibu Sri Ayu gambarannya

10 Jan
Balas

Terimakasih, Bapak Roni. Ekspresi keprihatinan atas duka tsunami pada saudara kita. Semoga Tuhan Mahakuasa jauhkan bencana dari bumi Indonesia.

10 Jan



search

New Post