Sri Ayu Sipah

Alumni IPB dan Kepala MTs Darul Hikmah Subah di Kankemenag Kabupaten Batang. Belajar dan terus belajar dalam universitas kehidupan untuk berika...

Selengkapnya
Navigasi Web
Darah Malam Pertama

Darah Malam Pertama

Karina mengerang keras, dicakarnya dada itu, ditendangnya menjauh, kalap ia berdiri dari ranjang, mengambil botol kaca di atas meja rias, dan dilemparkannya pada sasaran. Praang ..!! Darah mengucur dari pipi Randy.

“Karin ...Randy... ! Cepat buka pintu, apa yang terjadi , Nak?” suara Bu Endang dan Pak Broto sembari menggedor-gedor pintu kamar. Randy terhuyung menuju pintu dan membukanya. Pak Broto kaget bukan kepalang melihat wajah Randy berlumuran darah, bergegas membawanya ke luar untuk diberikan pertolongan.

Bu Endang berlari memeluk putrinya, yang masih berdiri mematung dengan mata nanar pendam amarah. Karina menangis pilu dalam dekapan ibunya “Dia jahat, Bu. Dia mau memperkosa aku”. Bu Endang makin eratkan pelukannya, putri yang baru dia nikahkan dua hari lalu dengan kekasih pilihannya sendiri, Randy.

Karina Prameswari Subroto, namanya menghiasi media tiga tahun lalu. Ramai berita dirinya diculik, saat tunaikan tugas akhir kuliah di sebuah pedalaman. Tersandera dan menjadi korban pelampiasan nafsu bejat durjana. Karina terselamatkan oleh aparat, tetapi ia mengalami trauma psikologis sepanjang hidupnya. Setiap melihat laki-laki, dia akan histeris dan melempar apa saja untuk melindungi dirinya. Kecuali pada Pak Broto, Ayahnya.

Randy, sang kekasih hati. Sabar dalam menyemai benih kasih, ikhlas dengan takdir yang harus mereka hadapi, tak sedetik pun ia tinggalkan Karina, berjalan bersama jalani konseling untuk pulihkan traumanya, meski Karina selalu memandanginya penuh curiga.

Tiga tahun waktu berlalu, Psikiater telah nyatakan Karina bebas dari traumanya dan bisa menjalani hidup normal seperti kebanyakan wanita, tak lepas dari Randy yang selalu berikan kasih sayang dan siap menerima apa adanya. Karina menyetujui untuk menikah dan membangun rumah tangga bersama pujaan hatinya, tetapi ada yang luput dari perhatian Psikiaternya, saat malam pertama tiba.

“Randy itu suamimu, Karin. Dia bukan orang jahat, dia bukan mereka, dia sangat menyayangimu” ucap Bu Endang sambil mengelus Rambut Karina. “Karin tahu, Bu. Entah kenapa saat Randy mendekat, bayangan itu hadir tiba-tiba” semakin pilu tangis Karina. Membayang dalam ingatan, kala kehormatannya direnggut dalam ancaman belati di sebuah gua, ingin rasanya saat itu Tuhan mengakhiri hidupnya saja.

“Karin, maafkan aku” lembut suara Randy membuyarkan lamunan Karina. “Aku terlalu terburu-buru, aku yang salah, kau masih butuh banyak waktu untuk melupakan kejadian itu, maafkan aku” serak suara Randy dalam tangis. Karina lari dalam pelukan Randy, dielusnya pipi Randy yang berbalut perban “Kamu tak salah, Sayang. Kamu suamiku. Hakmu untuk mencumbuku, tetapi bayangan menakutkan itu belum bisa lepas dari benakku. Maafkan aku, Randy”.

Randy mengecup lembut kening Karin “Aku janji, kita akan pelan-pelan jalani, kutunggu kapanpun kau siap untuk itu. Tak harus malam pertama, kita masih memiliki ribuan malam untuk cinta kita” Keduanya larut dalam tangis haru.

Cerpen didedikasikan penulis untuk stop kekerasan seksual pada anak dan wanita, karena trauma psikologis yang ditimbulkannya takkan pernah terbayarkan dengan apapun. Stop Kekerasan seksual !!

Selamat datang di dunia literasi, dunia baca tulis kunci gerbang peradaban zaman, dunia buku tempat ilmu bertumpu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mengingatkan saya pada film Hollywood The Accused yang diperani oleh Jodie Foster. Bagaimana seorang perempuan yang mengalami perkosaan dan menderita dalam merebut kembali keadilan di depan hukum. Bahkan masyarakat pun belum sepenuhnya menyadari trauma psikis yang dialami korban sepanjang hayatnya. Bagus cerprnnya, bu. Menggetarkan.

21 Dec
Balas

Terimakasih atas apresiasinya, Bapak Ichsan. Benar sekali, The Accused paparkan begitu nyata tindakan biadab saat Sarah Tobias (Jodie Foster) diperkosa massal di dalam sebuah bar. Didukung dan dilihat oleh pengunjung bar lainnya. Tindakan barbar tak berperikemanusiaan. Sarah Tobias coba bangkit, suarakan dalam pengadilan, masukkan para pelaku dalam dinginnya penjara. Tak berhenti sampai di sana, Sarahpun meminta mereka yang melihat dan membiarkan dirinya diperkosa, juga turut mendapat ganjaran setimpal. Film kemanusiaan yang mengantarkan Jodie Foster genggam piala Oscar dan Golden Globe. Kejahatan terjadi tidak hanya karena orang jahat bertambah, tetapi karena banyak orang baik diam dan mendiamkan kejahatan. Andaikan seluruh pengunjung bar tak hanya jadi penonton, tetapi bergerak melawan, maka Sarah Tobias takkan jadi korban kebiadaban nafsu bejat. Terimakasih, Bapak. Mari dampingi dan temani korban kejahatan seksual untuk keluar dari trauma dan menjalani hidup seperti semula. Para sineas film, mari buat film yang edukatof, inspiratif, dan rekreatif untuk bangsa ini.

21 Dec

Ok,bun. Bissa mengosek otak yang baca! Salam sukses

21 Dec
Balas

Alhamdulillah jika mampu mengosek pembaca. Terimakasih, Pak Tanto.

21 Dec

Kekerasan seksual yang menimbulkan trauma berkepanjangan. Alhamdulillah Karina memiliki keluarga dan kekasih yang begitu menyayanginya. Kalau tidak entahlah...Semoga tidak ada Karin-Karin yang lain ya Allah. Semoga anak cucu kita terhindar dari hal semacam itu. Barakallah Ibu Ayu

21 Dec
Balas

Terimakasih, Ibu Dyahni. Trauma berkepanjangan yang tak ada obatnya. Hanya dekapan hangat orang-orang terkasih dan mereka yang berempati, akan sembuhkan luka meski tak sepenuhnya mengering. Semoga tak ada lagi korban-korban berikutnya. Selalu sehat, ibu Dyahni. Salam sayang untuk Dik Hasna.

21 Dec

Sungguh dalam luka di hati Karin, sehingga meski terlihat telah kering di luar namun ada nanah di dalam. Kekerasan seksual menyisakan trauma psikologis yang teramat dalam. Semoga Allah melindungi anak-anak kita dari hal sedemikian. Karin sangat beruntung mendapatkan kekasih seperti Randy. Mungkin itulah salah satu bentuk kasih sayang Allah pada Karina, mengirimkan padanya malaikat berwujud manusia seperti Randy. Menghentikan kekerasan seksual menjadi PR bersama bagi keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah. Harus ada cara pandang yang sama sehingga persoalan ini bisa diatasi dengan baik. Sungguh, cerita ini mampu menelisip jauh ke lobang hati, konon pula hati seorang ibu. Jazakillah khoir, bu guru. Salsm sehat dan sukses selalu. Barakallah.

21 Dec
Balas

Terimakasih, Ibu. Iya, Karin sangat beruntung. Di tengah duka atas kejadian traumatis yang dialaminya, Allah kirimkan malaikat berwujud manusia, Randy. Allah hadirkan orangtua penuh kasih tuk sandaran hidupnya. Kejahatan seksual menyisakan luka memdalam pada korban. Banyak dari mereka berujung pada depresi, bahkan mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Tak kurang juga, korban justru dikucilkan, padahal luka psikisnya begitu menganga, mengering tetapi bernanah didalamnya. Kita butuh gerakan bersama, ayunan langkah seirama untuk berikan ganjaran setimpal pada pelakunya. Tak hanya bertopang pada aparat, tetapi kejelasan hukum yang berpihak pada korban. Dampingi dan peluk korban untuk pulihkan traumanya, kembalikan hak hidup normal mereka. Hukum jelas berpijak, tak cukup dikebiri, tak cukup hukuman mati bagi para pelaku kejahatan seksual. Kami berdiri melawan ! Jazakillah, Ibu.

21 Dec

Saya tahu bagaimana rasanya, karena saya pernah mengalami hal seperti itu meskipun belum sampai ke kekerasan seksual. Bahkan saat ada siswa yang mengalami hal yg sama, saya sampai trauma waktu pulang dari kantor, hampir pingsan di perjalanan.

21 Dec
Balas

Subhanallah, Bu Ike. Ayu baru tahu jika ibu pernah mengalaminya, meski tak sama persis ceritanya, bahkan siswapun menjadi korbannya. Masyaallah, pasti Bu Ike jauh lebih bisa merasakan duka lara sang korban, dan dampak psikologisnya. TerimakasihN Bu Ike. Semoga tak ada lagi korban-korban berikutnya.

21 Dec

Astagfirullah, trauma yang dialami seseorang amat membekas. Alasan inilah satu satunya, mengapa harus ada aturan tentang larangan kekerasan baik terhadap wanira atau anak sebagai perlindungan kepada mereka, yang kerapkali masih terjadi. Sukses selalu dan barakallah

21 Dec
Balas

Pelaku kejahatan seksual harus diganjar dengan hukuman setimpal

21 Dec

Pelaku kejahatan seksual harus diganjar dengan hukuman setimpal. Mereka tak bisa hidup tenang dalam deraian airmata dan trauma korbannya. Pengebirian bukanlah jalan terakhir, jika memang undang-undang memperbolehkan, maka hukuman mati jauh lebih pantas. Terimakasih atas apresiasinya, Bunda Ropi.

21 Dec

Kepedihan yang menyisakan trauma panjang, miris dan ngilu dibuatnya. Semoga tidak ada lagi kisah seperti Karina, swmua orang harus menyadari kalau mereka punya ibu, adik, kakak , dan saudara perempuan yang harus di sayangi dan di lindungi. Terimakasih atas inspirasinya, salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.

22 Dec
Balas

Terimakasih, Bunda Rita. Kepedihan yang sisakan trauma tiada akhir. Saat syetan menutup mata hati, maka tak ada lagi nurani, hanya nafsu durjana yang kuasai diri. Ada banyak nama wanita pada keluarga kita. Ibu, adik, kakak, dan saudara perempuan lainnya, kitalah yang saling melindungi. Stop kekerasan seksual !

22 Dec

Ya..Allah..Betapa trauma kekerasan seksual akan membayangi jiwa sang korban. Saya sungguh ikut prihatin sekali. Banyak pelaku yang berkeliaran di luar sana. Semoga putra dan putri kita terhindar dari kejahatan yang sangat mengerikan itu. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah Bu Ayu...

21 Dec
Balas

Terimakasih, Ibu Rini. Trauma yang akan terus melekat dalam alam bawah sadar korban. Bagai hantu membayangi setiap langkah hidupnya. Pelaku kejahatan seksual hidup tenang berkeliaran, sedangkan korban terpasung dalam trauma tiada akhir. Jangan biarkan mereka leluasa bergerak, pastikan keadilan akan berlaku atasnya.

21 Dec

Sepanjang tahun dosa bagi pelakunya. Semoga Karin segera pulih kembali. Semoga keluarga dan anak keturunan kita terhindar dari hal yg demikian. Mksh, Bu cerpennya. Perlindungan dan kasih sayangNya semoga tercurah utk kita, keluarga, sahabat dan tunas bangsa ini.

21 Dec
Balas

Terimakasih, Bunda Fila. Dosa pelaku takkan pernah termaafkan. Dosanya akan mengikuti sampai maut memjemputnya kelak. Takkan pernah. Wajar jika hukuman mati diperjuangkan bagi pelaku kejahatan seksual. Allah sebaik-baik pelindung, semoga anak cucu kita terhindar dari segala cobaan dan bahaya, Amin.

21 Dec

Semoga tiada lagi Karina Karina lain di luar sana, semoga perempuan lebih dimuliakan. Cerita yang bagus bu Ayu....

21 Dec
Balas

Terimakasih, Bu Ratih. Semoga tak ada lagi, cukup Karina. Insyaallah, dimuliaknnya perempuan akan tingkatkan derajat bangsa. Tempatkan perempuan sebagai ibu bangsa, tak hanya sekedar pemuas nafsu semata. Barakallah, Ibu Ratih.

21 Dec

Gambaran yang sangat realistis Bu. Kejahatan akan akan teredam manakala aspek efek jera tidak hanya dirasakan si pelaku tetapi juga tergambar oleh masyarakat luas sehingga orang akan berfikir ulang untuk melakukan kejahatan.

23 Dec
Balas

Terimakasih, Bapak. Kita bersama yang bisa hentikan kejahatan. Harus ada efek jera pada semua pelaku, dan masyarakat harus bergerak lawan kejahatan bersama.

23 Dec

Cerpennya gak panjang...tapi saya ikut hanyut di ceritanya. Terharu, geram, marah, sedih dan terpukul...tak terasa air mata saya menetes. Bagus sekali Bundaaa. Semoga tidak ada lagi korban2 kekerasan seksual, apapun bentuknya dan siapapun orangnya. Aamiin Allahumma Aamiin...

21 Dec
Balas

Terimakasih, Bunda.

21 Dec

Cerpennya gak panjang...tapi saya ikut hanyut di ceritanya. Terharu, geram, marah, sedih dan terpukul...tak terasa air mata saya menetes. Bagus sekali Bundaaa. Semoga tidak ada lagi korban2 kekerasan seksual, apapun bentuknya dan siapapun orangnya. Aamiin Allahumma Aamiin...

21 Dec
Balas

Terimakasih atas apresiasinya, Bunda Oktin. Terlalu banyak korban kekerasan seksual yang tak mendapatkan bantuan dalam menyembuhkan traumanya, bahkan kadang masyarakat tak begitu peduli pada luka psikisnya. Cukup Karina saja, jangan ada Karina lain. Karina memiliki Randy yang begitu luar biasa, ada pula Pak Broto dan Bu Endang dengan selaksa kasihnya. Bagaimana Karina-Karina lain yang tak punya tempat meminta bantuan ? Hayoo ...stop kekerasan seksual !

21 Dec

Trauma yang menyiksa yaa bund Bagus cerpenya walau pun cerita mya pendek tapi tema menarik bund. Semoga banyak perempuan terlindungi dari orang jahat. Sukses sll bun

21 Dec
Balas

Terimakasih, Bunda Fera. Trauma yang takkkan pernah hilang, apalagi saat kondisi tak mendukungnya. Cukup Karina saja, jangan ada lagi Karina lain. Barakallah, Bunda.

21 Dec

Lukisan peristiwa dalam untaian kata bernada indah bermuatan protes. Luar biasa ibu Sri.

22 Dec
Balas

Terimakasih, Bapak Roni. Seruan bersama untuk stop kekerasan seksual. Mari bergerak bersama, banyak predator seksual berkeliaran di tengah-tengah kita.

22 Dec

Bu Ayu piawai sekali membuat tulisan gaya menulisnya profesional banget, sampai kita terbawa ke alur cerita, salam kenal ibu Ayu.

22 Dec
Balas

Terimakasih atas apresiasinya, Ibu Darmini. Masih jauh panggang dari api dalam Ayu belajar menulis. Mohon bimbingannya. Insyaallah, tak lelah kubelajar berjalan, tak letih kuberlatih berlari. Terimakasih, Ibu.

22 Dec



search

New Post